

Gorontalo, Mei 2023 – Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes Kemenkes) Gorontalo sukses menyelenggarakan Workshop Review Kurikulum untuk Program Studi Diploma III Farmasi. Kegiatan ini bertujuan untuk menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, serta kebutuhan industri dan tenaga kesehatan di Indonesia.
Workshop ini berlangsung selama tiga hari, mulai dari tanggal 9 hingga 11 Mei 2023, bertempat di Auditorium Poltekkes Kemenkes Gorontalo. Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber kompeten di bidang farmasi dan pendidikan vokasi, termasuk Dr. Mohd Nadzri bin Mohd Najib dari Universiti Teknologi Mara, Malaysia, serta Dra. Yusmaniar, M.Biomed, Apt dan M.H. Roseno, M.Si, Apt dari Asosiasi Pendidikan Diploma Farmasi Indonesia (APDFI).
Dalam sambutannya, Direktur Poltekkes Kemenkes Gorontalo, Mohamad Anas Anasiru, SKM, M.Kes, menekankan pentingnya evaluasi kurikulum secara berkala agar lulusan program studi farmasi memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar nasional dan internasional. “Kami ingin memastikan bahwa kurikulum yang diterapkan dapat membekali mahasiswa dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan serta menjawab kebutuhan dunia kerja,” ujarnya.
Kegiatan ini diikuti oleh 60 peserta yang terdiri dari dosen, tenaga kependidikan, perwakilan industri farmasi, serta mahasiswa dan alumni. Selama workshop, peserta mendapatkan materi tentang penyusunan blueprint kurikulum, capaian pembelajaran lulusan, serta kriteria kelulusan minimal dan rubrik penilaian di bidang farmasi.
Salah satu pembahasan utama dalam workshop ini adalah menyesuaikan kurikulum dengan standar Kompetensi Diploma Farmasi Internasional, yang disampaikan oleh Dr. Mohd Nadzri bin Mohd Najib melalui sesi daring. Selain itu, terdapat sesi diskusi dengan para stakeholder, termasuk perwakilan dari BPOM Gorontalo, Rumah Sakit, Apotek, dan industri farmasi, untuk mengidentifikasi kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja.
Ketua Panitia, Hartati, S.Farm, M.Farm, Apt, menyampaikan bahwa hasil dari workshop ini akan menjadi landasan bagi penyusunan kurikulum baru yang lebih adaptif terhadap perkembangan industri farmasi. “Kami berharap kurikulum yang telah direvisi ini dapat meningkatkan mutu lulusan dan memberikan dampak positif bagi dunia kesehatan serta farmasi,” ungkapnya.
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, Poltekkes Kemenkes Gorontalo berencana mengimplementasikan kurikulum yang telah direvisi mulai tahun akademik mendatang. Selain itu, akan ada pendampingan bagi dosen dalam menerapkan metode pembelajaran yang lebih inovatif dan berbasis kompetensi.
Dengan adanya workshop ini, diharapkan lulusan Program Studi Diploma III Farmasi Poltekkes Kemenkes Gorontalo dapat semakin siap menghadapi tantangan di dunia kerja serta berkontribusi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di Indonesia.